Aksi Nyata Modul 1.4. Budaya Positif Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kab. Musi Rawas
GURU PENGGERAK SMAN MUARA KELINGI

By Doni Maris Indra 31 Mei 2024, 00:22:07 WIB Pendidikan
Aksi Nyata Modul 1.4. Budaya Positif Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kab. Musi Rawas

Gambar : DESIMINASI BUDAYA POSITIF SEKOLAH


ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Melalui "Penerapan Budaya Positif di Sekolah sebagai Upaya Mengatasi Pelanggaran Murid tanpa Menghukum"

Oleh : DONI MARIS, S.Pd.,M.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 10 SMA Negeri Muara Kelingi  – BGP Sumatera Selatan

 

Pelaksanaan Desiminasi Budaya Positif

 

Seiring perkembangan zaman semakin banyak yang dapat kita lihat baik itu pada media masa ataupun juga dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana Karakter anak-anak sudah bergeser jauh dari nilai-nilai kebaikan yang sesuai dengan ajaran agama ataupun nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Kita selaku guru bisa merefleksi diri kita bahwasanya di sekolah kita sudah menerapkan berbagai macam pembiasaan-pembiasan yang berkaitan langsung dengan budaya positif, tetapi kita bisa menilai apa yang kita laksanakan di sekolah apakah sudah maksimal?, apakah apa yang kita lakukan saat sekarang ini perlu kita benahi?, apakah sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh murid-murid kita?, hal ini harus menjadi tanda tanya bagi kita selaku seorang guru. Kita juga perlu menyadari dengan perkembangan zaman kita selaku guru harus bisa mengarahkan berbagai upaya positif untuk menghindari pengaruh-pengaruh yang dapat merusak karakter murid ataupun para generasi muda kita kedepannya.

Untuk itu kita selaku guru memiliki peran yang begitu penting didalam meencanakan atau merancang sebuah strategi yang lebih efektif dan berpihak kepada murid demi terangnya jalan untuk menuju arah serta tujuan dalam pendidikan agar kedepannya para murid-murid kita tidak salah arah dalam melangkah. Untuk itu kedepannya menurut pemikiran saya secara pribadi salah satu cara yang saya rasa lebih mampu untuk membentuk karakter siswa adalah dengan menrapkan disiplin positif sehingga dapat mendorong tumbuhnya karakter murid yang lebih kokok dan kuat sesuai dengan Profil Pancasila yang kita idamkan untuk murid kita.

Tujuan saya mengadakan aksi nyata ini agar terciptanya murid yang merdeka dalam belajar dan mewujutkan Profil Pelajar Pancasila, menumbuhkan pembelajaran yang dapat menyenangkan bagi murid dikelas, menumbuhkan budaya positif, menumbuhkan budi pekerti murid dan yang tak kalah pentingnya adalah mengajarkan murid untuk mencari solusi suatu permasalahan yang dihadapinya. 

Aksi nyata budaya positif yang saya lakukan ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang betapa pentingnya penerapan budaya positif sekaligus meminta izin untuk melakukan kegiatan desiminasi kepada rekan sejawat. Membuat keyakinan kelas bersama pesta didik, melakukan segi tiga restitunsi, dan merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan.

Kegiatan aksinyata yang saya lakukan disekolah dengan mengadakan desiminasi kepada seluruh teman sejawat yang ada disekolah tentang hal bagaimana cara dalam menyusun keyakinan kelas dan menggunakan segitiga restitusi dalam menyelesaikan permasalahan yang adapada murid. Kegiatan desiminasi ini dihadiri oleh seluruh guru dan juga kepala sekolah di SMA Negeri Muara Kelingi pada Kamis tanggal 30 Mei 2024.

 

Kegiatan aksinyata selanjutnya adalah engan membuat keyakinan kelas bersama murid kelas XI. IPA 1  SMAN Muara Kelingi pada tanggal 23 Juli 2024, dalam menyusun keyakinan kelas ini semua siswa antusias dalam menyampaiakan keyakinan yang menurutnya layak dibuat, keyakinan kelas yang dibuat melalui tata cara dengan memberikan kertas stiknot berwarna kepada masing-masing murid sebanyak dua lembar, kemudian murid menuliskan keyakinan kelas pada setiap kertas dan menempelkannya kedepan kelas pada papan tulis, selanjutnya keyakinan yang ada diseleksi dan menempelkannya pada kertas yang sudah disediakan untuk dijadikan keyakinan kelas dan terakhir peserta didik menyepakati keyakinan kelas secara bersama dengan cara menanda tanganinya.

Untuk kegiatan segitiga restitusi sebelumnya sudah saya lakukan pada Sabtu tanggal 24 Mei 2024 dikarenakan ada satu anak yang kurang semangat dalam belajar dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan dikarenakan sesuatu hal yang ada pada murid tersebut. 


Hasil dari rangkaian kegiatan aksi nyata yang telah saya lakukan yaitu menumbuhkan pemahaman kepada rekan sejawat khususnya pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri Muara Kelingi Kecamatan Muara Kelingi kabupaten Musi Rawas mengenai penerapan budaya positif. Kegiatan dimulai dengan disiplin positif di lingkungan kelas dengan membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama-sama. Selain itu juga mulai diterapkan disiplin positif dengan restitusi.

Kegiatan aksi nyata yang saya lakukan bisa dikatakan berhasil dan dapat menciptakan perubahan meskipun harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan dalam penerapannya. Murid telah menunjukkan disiplin positif sesuai dengan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Kendala yang dihadapi yaitu mudahnya terpengaruh oleh teman dan lingkungan sekitarnya sehingga budaya positif yang telah ditetapkan harus selalu diingatkan nilai-nilai kebajikan yang telah diyakini oleh murid.

Kegiatan aksinyata modul 1.4 tentang budaya positif ini sebagai guru dan juga calon guru penggerak banyak pembelajaran yang dapat saya ambil salah satunya adalah nilai kebersamaan, dikarenakan dalam melaksanakan kegiatan aksi nyata ini  banyak membutuhkan tenaga dan tidak dapat diakukan hanya atau oleh diri saya sendiri, teman sejawat sangat berperan penting untuk mensukseskan kegiatan aksi nyata yang saya lakukan. Untuk penerapan budaya positif dalam kesehariannya disekolah saya bertugas perlu juga adanya kolaborasi semua unsur yang ada disekolah sehingga dapat tercipta apa yang kita cita-citakan dengan maksimal.

Rencana perbaikan dan pengembangan di masa mendatang yaitu  selalu mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat secara berkala, menerapkan segitiga restitusi pada masalah-masalah yang ditemui disekolah, menempatkan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten dan berkelanjutan dan terus berkolaborasi dengan semua unsur yang ada disekolah demi tercipptanya budaya positif yang berkelanjutan.

 

 




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment